Konsumsi Ideal Gula Harian

#SoloBebasDiabetes - Konsumsi gula dapat memberikan energi dan juga kesenangan. Akan tetapi, hendaklah tidak berlebihan karena dapat membahayakan tubuh, terutama diabetes.

Siapa yang tidak suka manisnya gula. Hampir semua makanan dan minuman mengandung gula. Mulai dari menu sarapan hingga menu kudapan mengandung rasa manis.

Memang, gula memberikan kesenangan tersendiri dan cadangan energi kita. Tapi perlu diwaspadai,
jika berlebihan konsumsinya bisa merugikan kesehatan dan merusak program diet anda.

Walau kondisinya seperti itu, bukan berarti anda dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung gula sama sekali. Karena kalau berhenti mengkonsumsi gula sama sekali, maka dapat terjadi resistensi pankreas dimana pankreas tidak dapat lagi memproduksi insulin dengan baik. Sehingga, membatasi konsumsi gula merupakan tindakan bijak untuk menjaga kesehatan jangka panjang pankreas anda, dikutip dari laman Times of India.

Anda perlu menyadari bahwa dalam jus, saus, selai, jeli, kue, puding, madu, dan es krim yang merupakan sumber kalori cepat, mengandung gula.

Kelebihan asupan kalori tidak hanya memicu penambahan bobot tubuh secara cepat, tapi juga memicu obesitas yang merupakan faktor resiko utama diabetes dan penyakit jantung.

Bagi anda yang aktif (berolahraga 3-5 kali seminggu), tidak perlu khawatir karena sistem tubuh anda mampu membakar banyak kalori. Tapi bagi penderita diabetes, sebaiknya betul-betul mengontrol asupan gula dan karbohidrat supaya kadar gula darah terkendali.

Kecenderungan yang terjadi selama ini, semakin banyak orang yang mengkonsumsi makanan kemasan dan minuman bersoda. Bila diakumulasikan, ternyata asupan gula yang masuk ke tubuh bisa mencapai hampir 20 sendok setiap hari!

Itu jauh dari tingkat konsumsi gula yang dianjurkan oleh WHO, yakni maksimal 12 sendok teh gula pasir (50gram) / 4 sendok makan dalam diet 2.200 kkal untuk orang normal. Jika, kalori yang diserap tubuh berlebihan, maka sisanya akan disimpan dalam bentuk lemak sehingga potensial terjadinya penambahan bobot badan sampai dengan obesitas.

Bila anda, mengkonsumsi makanan kemasan, periksa label nilai guzinya. Cari tahu berapa kandungan karbohidrat dan kata-kata yang diakhiri dengan 'ose' atau 'ol', glukosa, fruktosa, dekstrosa, maltisa, sukrosa, laktosa, manitol, sorbitol, yang semuanya merupakan bentuk gula. Jagung, sorgum, dan sirup fruktosa biasanya ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman. Madu, molase, dan gula merah, juga memberikan tambahan kalori.

"Menurut para ahlli kesehatan, dua sampai 10 gram gula yang ditambah per 100 gram makanan adalah jumlah moderate gula, tujuh gram gula, sama dengan satu sendok makan gula," kata Dr Parul R Sheth, seorang ahli biokimia.